Motor merupakan salah satu pendukung pembalap dalam meraih gelar kejuaraan dunia MotoGP, tak ayal bagi rider sering putus asa jika motor yang dikendalikan tidak sesuai dengan keinginannya dan susah dikendalikan, akibatnya hasil buruk akan di tuai oleh pembalap mulai dari tidak mendapatkan poin maksimal hingga jatuh.
Untuk sekarang ini pabrikan MotoGP berlomba-lomba memberikan motor yang terbaik bagi pembalap andalannya, semakin kompetetifnya persaingan perebutan juara, dimana kemenangan tidak melulu diperoleh tim pabrikan akan tetapi tim satelit pun sekarang mampu berbicara banyak .
Dalam sejarah gelaran kejuaraan Grand Prix , motor Honda dan Yamaha sebagai motor yang paling banyak mendapatkan gelar juara, namun bukan berarti semua karena faktor motor saja. Ada banyak penentuk kejuaraan mulai dari motor, pembalap, teknisi dan lain sebagainya.
Honda dan Ducati yang dikenal motor yang susah dikendalikan, hanya pembalap tertentu yang bisa memaksimalkan potensi motor. Pembalap yang berhasil memetik kemenangan dengan motor Honda untuk sekarang ini mungkin bisa dikatakan hanya Marc Marquez , itu pun sampai beberapa kali jatuh bangun untuk mengatahui karakter motornya, tidak tanggung-tanggung ia berhasil mempersembahkan gelar juara dunia bagi Tim Repsol Honda sebanyak 6 kali ( MotoGP musim 2013, 2014, 2016, 2017, 2018 dan 2019 ). Pada waktu itu Marc jadi salah satu pembalap yang sulit dikalahkan bagi lawan-lawannya, pencapaiannya ini bahkan tidak bisa disamai oleh rekan setimnya yaitu Dani Pedrosa yang sudah mendahuluinya di tim tersebut. Kedatangan Jorge Lorenzo yang sudah pernah meraih gelar juara dunia bersama tim Yamaha Factory Racing pun tak berhasil.
Namun rumor bahwa hanya Marques yang bisa menang dengan motor honda dibantah oleh Alberto Puig, selaku manager Repsol Honda .
“Sebaliknya, aku juga bisa mengatakan Yamaha hanya mampu menang dibawah Fabio Quartararo,” Kata Alberto Puig.
Begitupula dengan Ducati yang hanya bisa meraih gelar juara dunia bersama Casey Stoner, semenjak pensiun tidak ada yang bisa meneruskan atau mempersembahkan gelar juara dunia bagi tim Ducati mulai dari Dovisioso, Jorge Lorenzo , Cal Crutchlow dan Andrea Iannone . Walau sempat menang beberapa kali menang di sirkuit tertentu.
Berbeda dengan tahun lalu, sekarang Ducati sudah mulai bisa menang dengan pembalap-pembalapnya, walalupun dengan tim satelit seperti Francesco Bagnaia bersama tim pabrikan Ducati dan Enea Bastianini dengan tim satelit Ducati (Gresini Racing). Penampilan baik pun mulai di tuai oleh pembalap satelit lainnya seperti Johan Zarco, Marco Bezzecchi, Jorge Martin dan pembalai lainnya.
Untuk Yamaha sendiri yang biasa dikenal dengan motor yang ramah akan atau mudah dikendalikan pembalap rookie sekarang berbalik, hanya Fabio Quartararo yang seringkali memenangi balapan hingga juara dunia di tahun 2021 dan memimpin paruh pertama untuk musim 2022. Rekan setimnya yaitu Franco Morbidelli untuk sekarang ini juga susah mengendarai motornya, berhasil finish di sepeuluh besar saja kewalahan apalagi di tim satelitnya seperti yang dikendarai oleh Andrea Dovisiozo dan Darryn Binder bersama tim WitHU Yamaha RNF.
0 comments:
Post a Comment